Jumat, 20 Juli 2012

Rumah Tahan Gempa untuk Eks Warga Timtim

Kementerian Perumahan Rakyat membangun rumah tahan gempa untuk para pengungsi mantan warga Timor Timur (Timtim). Rumah yang didirikan di sejumlah wilayah di Indonesia itu dibangun dengan sistem cetak beton dan ramah lingkungan.

Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat mengatakan, pembangunan rumah yang disebut dengan Rumah Cetak Raswari itu lebih cepat, lebih hemat biaya, tahan lebih lama terhadap perubahan cuaca, dan lebih mudah dibangun. "Rumah cetak Rawsari sudah teruji tahan saat terjadi gempa di Nanggroe Aceh Darussalam," kata Djan saat meninjau pembangunan Rumah Cetak Raswari di Desa Kabuna, Atambua, Nusa Tenggara Timur, Selasa.

Djan menjelaskan, pembangunan rumah untuk para pengungsi ini sebelumnya dilakukan dengan membuat rumah semipermanen dengan bahan baku batako dan papan kayu. Tetapi karena harga papan yang mahal dan tidak ramah lingkungan, Kementerian mengubah sistem teknologi pembangunannya menjadi cetak beton. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup juga melakukan teguran terkait penggunaan kayu. "Maka itu kami melakukan inovasi. Mulai tahun ini kami akan menggunakan teknologi bangunan rumah khusus yang dindingnya terbuat dari beton yang tidak terlalu tebal, rangka dari besi dan campuran pasir semen sehingga meminimalisir penggunaka kayu hanya untuk pintu," tuturnya.

Rumah Cetak Rawsari ini memiliki luas bangunan 36 meter persegi, terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang dapur, dua kamar tidur, dan satu kamar mandi. Pondasi rumah ini menggunakan pasangan batu kali/karang dengan sloof, dinding dari mortar, pintu dari tripleks dengan rangka kayu, jendela kaca nako, atap seng gelombang dengan rangka besi siku, dan lantai rabat satu berbanding empat pasir.

sumber : 
rumah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More